Sabtu, 22 Februari 2014

Puisi Serenada Kelabu W.S. Rendra

SERENADA KELABU
Oleh : W.S. Rendra

1
Bagai daun yang melayang.
Bagai burung dalam angin.
Bagai ikan dalam pusaran.
Ingin kudengar beritamu!
2
Ketika melewati kali
terbayang gelakmu.
Ketika melewati rumputan
terbayang segala kenangan.
Awan lewat indah sekali.
Angin datang lembut sekali.
Gambar-gambar di rumah penuh arti.
Pintu pun kubuka lebar-lebar.
Ketika aku duduk makan
kuingin benar bersama dirimu.
ANALISIS PUISI SERENADA KELABU
KARYA W.S. RENDRA 
ANALISIS UNSUR INTRINSIK
  1. TEMA
Tema dari puisi Serenada Kelabu ini adalah kerinduan yang mendalam dalam diri seseorang.
  1. DIKSI (PILIHAN KATA)
Dalam puisi ini, Rendra menggunakan pilihan kata yang tepat sehingga menimbulkan daya / kekuatan yang diinginkannya. Seperti pada bait Ketika melewati kali terbayang gelakmu. Penyair memilih kata gelak untuk menggantikan kata tawa, dengan tujuan untuk menambah nilai estetis puisi.
Diksi (pilihan kata) dalam puisi ini cukup sederhana, namun dalam kesederhanaan itulah letak kekuatan dan keindahan puisi Serenada Kelabu ini.
  1. MAJAS
Ditemukan beberapa majas atau gaya bahasa dalam puisi ini, antara lain :
  1. Repetisi
Bagai daun yang melayang.
Bagai burung dalam angin.
Bagai ikan dalam pusaran.
Pengulangan kata bagai di atas merupakan bentuk majas repetisi, dengan tujuan untuk menegaskan. Selain bait di atas, Rendra juga menggunakan gaya bahasa repetisi pada bait kedua :
Ketika melewati kali
terbayang gelakmu.
Ketika melewati rumputan
terbayang segala kenangan.
  1. Perumpamaan (simile)
Perumpamaan atau simile adalah majas yang membandingkan beberapa hal, biasanya ditandai dengan penggunaan kata bagai, seperti, umpama, layaknya, dan lain sebagainya.
Pada puisi ini majas simile terlihat pada bait pertama.
Bagai daun yang melayang.
Bagai burung dalam angin.
Bagai ikan dalam pusaran.
  1. Klimaks
Bagai daun yang melayang.
Bagai burung dalam angin.
Bagai ikan dalam pusaran.
Ingin kudengar beritamu!
Pada bait di atas terlihat jelas gaya bahasa klimaks yang ingin disampaikan penyair pada pembaca. Setelah melakukan repetisi atau pengulangan dari baris pertama sampai ketiga, penyair menegaskan puncak (klimaks) keinginannya pada baris terakhir Ingin kudengar beritamu! Tanda seru (!) yang dipakai juga menandakan klimaks yang terjadi dalam bait ini.
  1. RIMA
Rima adalah pengulangan bunyi untuk membentuk keindahan bunyi. Dalam puisi Serenada Kelabu ini, Rendra juga bermain dengan bunyi untuk mencapai keindahan. Seperti pada bait berikut ini, Rendra memanfaatkan rima akhir –an untuk menambah nilai estetis puisi.
Ketika melewati rumputan
terbayang segala kenangan.
Rima akhir dengan vocal –i juga membantu menambah nilai keindahan puisi :
Awan lewat indah sekali.
Angin datang lembut sekali.
Gambar-gambar di rumah penuh arti.
  1. TIPOGRAFI
Tipografi adalah penataan bentuk larik / baris dalam puisi yang dapat menambah aspek kekuatan makna dan ekspresi penyair. Dalam hal ini, puisi Serenada Kelabu memiliki tipografi atau bentuk yang biasa, Rendra tidak melakukan eksperimen pada bentuk puisi. Namun isi dan unsur lain yang terkandung dalam puisi ini sudah cukup untuk menjadi kekuatan makna dan ekspresi Rendra.
ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang membentuk puisi yang berasal dari luar puisi itu sendiri, seperti unsur sosial, budaya, politik, maupun biografi penyair. Puisi Serenada Kelabu ini merupakan salah satu karya dari seorang penyair besar Indonesia, W.S. Rendra. Rendra telah melahirkan banyak karya, baik berupa puisi maupun drama. Dengan gayanya yang lugas, jujur, dan blak-blakan, Rendra berhasil membangun ciri khasnya. Begitu pula terlihat pada gaya sederhana Rendra pada puisi Serenada Kelabu ini.
Dengan melihat tema dan makna dari puisi ini, dapat dilihat unsur sosial yang kemungkinan besar melatarbelakangi lahirnya puisi, yaitu kehidupan saat itu, kehidupan saat berpisah, yang menimbulkan kerinduan yang mendalam.









4 komentar: